
JAYAPURA – Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano atau yang akrab disapa BTM, mewakili seluruh Jajaran Manajemen Persipura Jayapura menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat pecinta Persipura atas hasil buruk yang dialami, hingga mengalami degradasi. Kita semua tidak inginkan hal ini terjadi, kita semua sedih dan kecewa,
“Pemain, pelatih, dan kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan punya rencana yang lain atas Tim ini,” ujar Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, kepada media, Senin, 4 April 2022 di Jayapura.
Dikatakan pihaknya akan bertanggungjawab dan pasti berusaha untuk mengembalikan Persipura Jayapura ke strata tertinggi sepakbola Indonesia”.
“Terkait dengan Manajer sebelumnya , pada Hari Minggu kemarin, Pak Bento menghadap Manajemen, ada Ketua Umum, Direktur Utama, Pak Rudy Maswi, dan Pak Sekretaris Umum, saat itu Pak Bento memohonan maaf atas hasil akhir kompetisi yang tidak sesuai harapan, kemudian menyampaikan laporan pertanggungjawaban, dan menyerahkan kembali jabatan Manajer kepada Pengurus,” kata Benhur Tomi Mano.
Diakui, pengurus telah menerima laporannya, selanjutnya Manajemen akan lakukan persiapan terkait Tim, termasuk akan menunjuk Manejer Tim yang baru, sudah ada beberapa nama, sudah pasti tidak mudah mencari orang untuk itu, jadi akan dilihat dengan baik dan seksama, dan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Dalam waktu dekat juga akan disampaikan ke publik terkait kronologis serta perlakuan LIB sehingga tidak hadirnya Persipura Jayapura saat menghadapi Madura United tanggal 21 Februari 2022 lalu.
Saat ini konsentrasi kita adalah bersurat secara resmi kepada federasi melalui Badan Yudisialnya untuk melaporkan dan meminta dilakukan investigasi atas 2 (dua) pertandingan di week 34, yaitu Persija VS PSS Sleman, dan Barito VS Persib Bandung.
“Bukan hanya kami, tetapi publik juga menduga adanya pelanggaran fair play dan juga dugaan pelanggaran regulasi disana, kita semua tidak buta, dan kita juga bukan orang yang baru tahu sepakbola, jelas ada hal yang aneh disana. Reaksi publik atas kejanggalan kedua pertandingan tersebut dapat terlihat dari status dan komentar di berbagai media sosial,” katanya.
Kemudian, terkait adanya niat gugatan dari Pengacara senior, Pak Piter Ell dan juga teman-teman Tim Hukum, Manajemen hargai, Manajemen sampaikan terimakasih atas kepeduliannya, respek atas niat tersebut, karena kalau dilihat dua pertandingan itu memang patut dicurigai atau diduga terjadi kesengajaan yang melanggar azas fair play dan profesionalitas, dan itu diduga dilakukan oleh oknum personil klub atau mungkin klubnya, apakah ini adalah cermin sepakbola Indonesia ? Inikah wajah sepakbola Indonesia ? Semoga bukan, untuk itulah perlu dilakukan investigasi.
Manajemen masih akan terus mencari keadilan, dan juga untuk membantu PSSI menjaga integritas sepakbola Indonesia.
Kalau federasi, dalam hal ini PSSI benar-benar ingin menjaga integritas sepakbola mereka pasti akan membantu dan mendukung hal ini.
Manajemen menghormati dan hargai PSSI sebagai rumah dan federasi, tetapi Manajemen juga harus berjuang untuk mendapatkan keadilan dari apa yang sering PSSI sebut integrity, fairness dan profesionalitas.
Mungkin ini akan sedikit panjang, karena bila tidak dapatkan rasa keadilan itu, Manajemen akan pergi pada tingkatan yang lain, termasuk saat ini sedang kami bangun komunikasi dengan pengacara luar untuk kemungkinan melaporkan ke FIFA atau CAS.
Terakhir, terkait permohonan maaf dari Pak Umuh Mukhtar kepada Persipura yang sudah beredar di media, kami dari Persipura sampaikan terimakasih, namun menurut kami, mungkin jauh lebih baik bila Pak Umuh menginvestigasi internal kepada pemain, karena yang dilihat oleh publik adalah potongan rekaman video pertandingan beredar ramai di media sosial. Terimakasih. (Media Officer Persipura, Eveerth Zacharias Joumilena/WONE)