BERBAGI
Sekretaris Distrik (Sekdis) Benuki Kabupaten Mamberamo Raya, Papua Daniel Kedebak, SE saat bersama warga di kampung Usia. Dirinya meminta semua pihak terkait untuk mengambil Langkah tegas guna menyikapi kondisi di Sekolah Dasar (SD) kampung Usia, distrik Benuki, yang sudah tiga tahun tak ada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Mamberamo Raya – Sekretaris Distrik (Sekdis) Benuki Kabupaten Mamberamo Raya, Papua Daniel Kedebak, SE meminta semua pihak terkait untuk mengambil Langkah tegas guna menyikapi kondisi di Sekolah Dasar (SD) kampung Usia, distrik Benuki, yang sudah tiga tahun tak ada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Hal itu terjadi karena hampir semua tenaga pengajar meninggalkan tempat tugas dan hanya meninggalkan seorang guru honorer saja. Padahal, hak para tenaga pengajar selalu rutin diterima.

Kepada media, Sekretaris Distrik (Sekdis) Benuki Kabupaten Mamberamo Raya, Papua Daniel Kedebak, SE menceritakan, kenyataan pahit buruknya system pendidikan di SD Usia itu dia temukan langsung saat melakukan perjalanan ke Kampung Usia dan Noye, distrik Benuki, guna melakukan pendataan Kepala Keluarga pada akhir bulan Februari 2022 lalu.

Saat melakukan perjalanan kekampung itu saya juga selaku pejabat kepala kampung yaitu kampung Usia dan Noye. Jadi seusai melakukan pendataan saya juga langsung mengecek bangunan sekolah dasar (SD) Negeri Usia, yang mana dibangun sekolah tersebut sangat permanen. Namun sayangnya tidak ada proses belajar mengajar sudah hampir 3 tahun,” kata Daniel.

Dia kemukakan, informasi menyedihkan itu dia peroleh langsung dari salah satu guru SD Usia atas nama Nas, yang masih berstatus honorer, dan juga dari warga setempat yang juga orang tua wali murid.

“Memang sekolah sudah tidak jalan tiga tahun lebih, guru honor dan kepala sekolah hanya tinggal di kota, dan makan hak saja, namun tidak melakukan kewajiban mereka. Saya kasihan anak – anak ini sudah besar semua, belum ada yang tau menulis dan membaca. Kemudian kekurangan di sekolah ini banyak, belum ada kursi, meja, papan tulis, spidol/kapur, buku dan penghapus. Hanya ada Nas,  salah satu guru honor yang sementara sendiri masih bertahan di sekolah tersebut,” sesalnya.

Ditambahkan Sekdis Benuki, Daniel Kedebak, SE, sebagai anak pribumi jangan terkesan “menutup mata dengan hal ini. Sebaliknya, harus punya hati untuk membangun.

“Jangan kita bangun fisiknya saja tetapi manusia inilah sangat penting harus kita bangun, sehingga saat kita tua nanti, anak–anak generasi ini mereka akan tumbuh dan menggantikan kita,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Daniel juga mengapresiasi guru atas nama Nas yang masih tetap setia menjalankan tugas, walaupun bukan pegawai negeri.

Akal budi, pikiran, hikmat yang Tuhan sudah berikan, lakukanlah dengan tulus untuk mendidik anak – anak ini. Semoga Tuhan yang mempunya hidup ini menjawab setiap pergumulannya. Kita berharap pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan harus secepatnya menindaklanjuti ini, sehingga proses belajar di SD Negeri Usia dan Noye bisa kembali aktif dan anak – anak bisa mendapat pendidikan yang layak. Harus secepatnya mengirimkan tenaga guru dan kepala sekolah,” pungkas Daniel Kedebak, SE,. (Ulis/WONE)