SENTANI– Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura menemukan 20 hewan kurban yang terinfeksi cacing hati dari total 303 ekor hewan kurban yang diperiksa. 303 hewan kurban itu terdiri dari, 261 sapi dan 42 kambing dari 40 Mesjid atau Mushola di Kabupaten Jayapura yang melakukan pemotongan hewan kurban pada Perayaan Hari Raya Idul Adha 1439 H.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Drh. Adorsina Wompere saat dikonfirmasi Wone melalui Ponselnya mengatakan, hewan yang terinfeksi cacing hati disita untuk dimusnahkan sebab tidak boleh dikonsumsi.
“Jumlah ditemukan sedikit dibandingkan tahun lalu. Kalau tahun lalu, sapi yang dipotong hanya 251 ekor itupun cukup banyak ditemukan cacing hati, tetapi tahun ini sapi bertambah 261 ekor dan ditemukan 20 ekor saja. Tak hanya dari sapi namun dari kambing, itu berarti infeksi cacing hati di Sapi berkurang tahun ini,” katanya, Rabu (22/8).
Ia mengungkapkan, pihaknya telah memetakan hewan yang terbanyak terinfeksi cacing hati. Dari total hewan kurban disembelih di Kabupaten Jayapura terbanyak didapatkan dari daerah Nimbokrang dan Keerom mengingat daerah itu penghasil sapi selama ini.
“Terkait tingginya cacing hati di daerah itu, kami akan melakukan penyuluhan mengenai hewan yang bebas cacing hati. Kalau bisa, 1 bulan sebelum hewan dikurbankan maka diberikan obat cacing yang didapatkan dari dinas perkebunanan dan Peternakan Kabupaten Jayapura sebab cacing hati ini termasuk penyakit menular terhadap manusia. Jika manusia terkena maka akan mengalami gejala buang air secara terus menerus bahkan hingga menyebabkan kematian apabila sudah tahap mencapai berkembang biak didalam tubuh sehingga kita disarankan teliti dan tetap memasak daging dengan suhu yang tinggi dan masak dengan baik ,”ungkapnya.(tom/jog)