Beranda Berita Utama Hewan langka Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus Bruijni).

Hewan langka Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus Bruijni).

4005
0
BERBAGI
Pengelola Taman Lorentz Khawatirkan Kepunahan Hewan Langka
Pengelola Taman Lorentz Khawatirkan Kepunahan Hewan Langka

Pengelola Taman Lorentz Khawatirkan Kepunahan Hewan Langka
WAMENA – Pengelola Taman Nasional Lorentz di Papua mengkhawatirkan kepunahan hewan langka Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus Bruijni), karena aksi perburuan tradisional.

Kepala Balai Taman Nasional Lorentz Acha Anis Sokoy, di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (20/2) mengatakan Zaglossus Bruijni merupakan satu dari sejumlah spesies endemik Papua yang paling terancam kepunahannya akibat perburuan oleh manusia maupun pemangsa lainnya.

“Itu jenis yang paling terancam sehingga sangat dilindungi karena dia bergerak lambat, kalau dikejar mangsa misalnya buaya atau orang, dia lari perlahan sekali. Hewan ini tidak punya gigi, dia hanya makan rayap dan lumut,” katanya.

Acha mengatakan hewan yang mirip tikus ini memiliki keunikan paling tinggi di antara spesies lain yang pernah didata. Hewan yang hanya hidup di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut ini hanya bisa beranak sekali dalam dua tahun.

“Dalam Biologi Zaglossus Bruijni disebut ovoivipar, sebab dia bertelur, beranak di dalam perut lalu dia lahirkan. Setelah dilahirkan, kemudian anaknya masuk ke dalam kantong lagi (mirip kanguru),” katanya.

Acha juga mengatakan belum ada data lengkap tentang berapa jumlah Zaglossus Bruijni yang masih hidup, khususnya di Taman Nasional Lorentz namun di beberapa titik masih ditemui.

“Ada beberapa spot ditemukan. Cuma menyebar merata atau hanya menyebar di posisi itu saja, dan menurut laporan yang kami terima, masyarakat sering mengkonsumsi, jadi bayangkan dampaknya kalau beranak dua tahun sekali, dan paling cuma satu, bergerak lambat lalu dikonsumsi lagi,” katanya.

Ia memastikan hewan itu sulit dipelihara dan sulit ditemui, dan tidak terdapat di dataran rendah bagian selatan dan pantai utara. Habitatnya padang rumput alpin dan hutan yang lembab, dan hewan ini merupakan satu-satunya spesies mamalia yang diketahui bertelur. (ant/man)